Planet kita diperkirakan mulai
terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu. Sejak itu penampilan aslinya
hampir tidak pernah berubah. bumi ini cocok untuk menciptakan dan
mengembangbiakkan bentuk kehidupan sejak pertama kali terbentuk. Tim
peneliti barat menolak teori tentang bumi seluruhnya diselubungi
samudera sebelum spesies laut pertama menginjak daratan.
Penemuan logam langka bumi bernama
hafnium bercampur dengan kristal zirconium di Jack Hills, pegunungan di
Australia Barat, merupakan indikasinya. Bebatuan di pegunungan itu
dianggap paling tua di dunia (diperkirakan berumur 4,4 miliar tahun).
Peneliti menggunakan analisa radiosotope untuk melihat apakah lapisan
kontinental bumi sudah terbentuk pada 4,4 – 4,5 miliar tahun lalu.
Lapisan kontinental berbeda dengan samudra menurut struktur dan
ketebalannya. Dulu diperkirakan lapisan kontinental perlahan meleleh ke
lapisan samudra.
“Sepertinya
bumi terbentuk dalam sekejab mata,” kata salah satu peneliti, Dr.
Steven Moses dari Universitas Colorado. “Jika teori ini terbukti benar,
semua konsep hari ini tentang terbentuknya bumi harus diperbaharui.
Mungkin para peneliti harus belajar dari peradaban Atlantis dan nenek
moyang lainnya yang mana ceritanya dianggap sebagai fiksi belaka
sebelumnya. Diperkirakan bahwa bentuk kehidupan protein muncul di bumi
beberapa miliar tahun yang lalu, kemungkinan peradaban itu tidak
kelihatan idealis,” kata peneliti.
Sebuah
tim peneliti dipimpin oleh Dr. Moses melangsungkan sebuah penelitian
mengenai terbentuknya air. Penelitian itu menunjukkan bahwa air muncul
di permukaan bumi sekitar 4,3 miliar tahun yang lalu. Penemuan ini
bertentangan dengan teori sebelumnya yang mengatakan bahwa air
terkondensasi dari atmosfir 3,8 miliar tahun yang lalu. Menurut para
peneliti, penemuan ini menunjukkan bahwa lapisan bumi, samudra, dan
atmosfir muncul sejak dari permulaan, planet bumi cocok untuk kehidupan
di masa prasejarah itu.
“Puluhan
ragam teori tentang asal mula bumi bermunculan dalam sejarah ilmu
pengetahuan yang panjang,” kata Valery Rudukov, senior peneliti dari
Institute of Physic of Earth dibawah Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Teori Buffon dulu cukup popular pada awal abad yang lalu. Menurut
teorinya, matahari dulu adalah bongkahan putih-panas ketika bertabrakan
dengan komet. Tabrakan ini menghasilkan bongkahan besar panas matahari
sehingga menjadi hancur dan berpencaran menjadi beberapa bagian
Bagian-bagian ini kemudian membentuk
planet-planet yang mengelilingi matahari dikarenakan daya sentrifugal
dan sentripetal. Menurut teori Buffon, planet-planet mungkin bagian dari
benda perbintangan yang bercahaya karena itu mungkin dari mulanya sudah
bisa mengeluarkan cahaya. Penurunan temperatur secara perlahan
mengakibatkan pembentukan dan evolusi kehidupan. Tetapi, teori yang sama
mengatakan bahwa temperatur akan terus menurun. Semua kehidupan
organisme yang terbentuk akan semakin berkurang dan musnah pada akhirnya
karena proses pendinginan,” kata Dr. Rudakov.
Banyak
peneliti menentang teori Buffon. Peneliti yang lainnya mempunyai ide
yang berbeda mengenai asal mula kehidupan. Teori perpindahan benua dan
beberapa yang lainnya dulu dianggap yang paling benar di jamannya. Tapi
tidak satu teori pun dapat menjelaskan bagaimana sesuatu dapat terbentuk
miliaran tahun yang lalu. Hipotesa yang berani dari para peneliti Eropa
mungkin akan memberikan secercah cahaya mengenai banyak hal.
Sumber : The Epoch Times & misteridigital.wordpress.com.
0 komentar:
Posting Komentar